Minggu, 08 Oktober 2017

HYUN! [Season 2 Chapter 2]

HYUN!
Written by Jaenimpark
Cast : Kim Taehyung, Byun Baekhyun, Jung Daehyun
Support Cast : Find It By Your Self
Genre : Family, Comedy, Slice of Life, Friendship, Yaoi? Maybe.
Length : Chapter
Rating : PG-15


Notes : This fanfiction belong to me. Kim Taehyung belong to Bighit. Byun Baekhyun belong to SM. Jung Daehyun belong to TS. NO PLAGIARISM! DON’T LIKE? DON’T READ!


-

-


-


Jadi bagaimana jika Alien dari EXO Planet dan Alien dari MATO Planet menikah dan memiliki anak? Bukankah kedengarannya menarik? Apakah kehidupan mereka akan tentram sebagai sebuah keluarga alien? Entahlah. Aku tak tau. Yang jelas mereka pasti masih bisa melanjutkan hidup. Yah meskipun dengan ‘sedikit’ kekacauan.



-



-







5.36 pm
Kim Seokjin : neo eodi?
Kim Seokjin : bisa bertemu sebentar?





---





Hujan sore ini entah mengapa terasa lebih menjemukan dari sore-sore sebelumnya. Apakah karena rasa lapar yang menghantui atau karena diriku yang terjebak bersama manusia yang paling terakhir ingin kulihat dimuka bumi ini. Setidaknya begitulah suara-suara penyesalan taehyung yang hanya berkutat dipikirannya. Menyesali keputusannya untuk langsung mengikuti perintah namja yang kini tengah duduk dikursi pengemudi tepat disampingnya. Sebelum menyesali hal itu taehyung tau namja ini tak akan menerima jawaban tidak untuk permintaannya, jadi ia putuskan untuk menghampirinya keluar duluan sebelum namja itu mengetuk pintu rumahnya dan mulai menimbulkan spekulasi aneh dari eomma dan appanya.


“Kau lapar?”

“Langsung saja ke intinya”

Taehyung yang terdengar tidak bersahabat membuat seokjin menoleh padanya

“Apa aku melakukan kesalahan lagi?”

“Kau pikir saja sendiri”

Hening sesaat hanya diisi oleh suara rintikan hujan.

“Aku minta maaf”

“Kau bahkan tak tau sudah berbuat apa lalu semudah itu meminta maaf”

“Aku minta maaf tak bisa meluangkan waktu untukmu”

“Ani, kau tak bersalah untuk itu”


Taehyung akhirnya balas menatap, sejenak memperhatikan manik hitam namja dihadapannya itu


“Itu bukan salahmu untuk tidak memiliki waktu untukku. Tapi kesalahannya ada pada hatimu yang sudah memindahkan prioritasmu dari aku, ke hal yang dianggapnya jauh lebih penting”

Taehyung menunjuk tepat pada dada kiri seokjin.

“Kita berpapasan mungkin untuk dipersatukan, kita berselisih bukan berarti untuk berpisah, kau sebaiknya merenungkan hal ini baik-baik sebelum kau membuat dirimu terjebak. Aku tak mau menjadi sekedar perangkap bagimu. Sampai disini dulu untuk hari ini”

Taehyung membuka pintu dan keluar dari sedan hitam tersebut namun sempat ditahan oleh seokjin.

“Biarkan aku mengantarmu”

Tangannya ditepis dengan pelan oleh taehyung, membuatnya terpaksa melepaskan dan membiarkan taehyung karena ia tau memaksanya hanya akan membuat taehyung mengamuk.
Kim Seokjin jelas tidak senang dengan respon taehyung barusan, namun hatinya yang masih saja bimbang membuatnya lebih kesal pada dirinya sendiri sore itu.






---






“Ye eomoni, taehyung sedang bersamaku”

“……”

“Arasseo eomoni”

“….”

“Ne”



Apapun yang telah terjadi pada taehyung malam ini, sungjae yakin bukan bagian dari masalah keluarga. Lingkaran pergaulannya yang sempit membuat sungjae tak perlu susah-susah berpikir sana-sini untuk menebak dengan tepat siapa penyebab muramnya wajah sahabatnya itu. Selama 10 tahun pertemanan mereka, baru kali ini ia menyaksikan taehyung yang tiba-tiba muncul didepan pintu rumahnya dalam kondisi basah kuyup tanpa kata-kata bahkan tak menatapnya sampai saat ini. Setelah memastikan taehyung dalam keadaan kering, mendapat minuman hangat dan memastikan pada eommanya bahwa ia baik-baik saja, sungjae akhirnya bisa bernapas lega sekarang, terlepas dari rasa penasarannya.



“Aku masih belum cukup umur untuk merasakan sakitnya patah hati”

Sungjae akhirnya mengerti bagaimana yang dimaksud tersambar petir karena perkataan. Taehyung yang berujar hanya menatap kosong lantai kamar sungjae tanpa berkedip.

“Sekeras apapun aku berusaha mengalihkan pikiranku tapi dia tetap muncul disana.”

Sungjae mencoba diam tanpa mengomentari meskipun mulutnya sudah gatal untuk berbicara. Situasi taehyung saat ini jelas tidak tepat untuk diajak bicara.

“Tau apa bocah sepertiku tentang masalah hati”

“……..”

“Aku bahkan tak bisa membedakan arti suka dan cinta”

“…….”

“…….”

“Kau sudah selesai?”

Sungjae akhirnya tidak tahan lagi.
Dan taehyung hanya menolehkan kepalanya menatap sungjae yang tengah cengo tanpa menjawab pertanyaannya.

“Kau pasti lapar”

Taehyung mengangguk, dengan sungjae yang membuat ekspresi datarnya

“Kau lebih suka membahas tentang laki-laki brengsek itu atau tentang ayam?”

“Ayam”

“Jadi apa yang membuatmu bertengkar dengannya kali ini”

Taehyung hanya mengerjapkan matanya beberapa kali

“Baiklah, dia tidak menghubungimu dalam waktu yang lama. Lalu kau merasa tak diinginkan. Kau merasa dia punya kesenangan baru dan kemudian mengabaikanmu. Kau pikir ini karena teman barunya di universitas.”

“Daebak”

Taehyung melongo takjub akan kemampuan makhluk ini dalam membaca pikirannya

“Kau pikir apa gunanya aku berteman selama 10 tahun denganmu”

“Agar bisa meramalku?”


Sayangnya mereka sedang tidak dalam situasi yang tepat untuk bercanda tapi bocah dihadapan sungjae ini malah melantur dan membuat sungjae ingin menjitaknya.


“Seokjin atau ayam?”

“Ayam”

“Ayam atau Seokjin?”

“Ayam”

“Sekarang kau sudah bisa menetapkan hatimu pada ayam”

Sekali lagi taehyung hanya membalas dengan mengerjap, tak mengerti logika temannya itu

“Ketika kau meletakkan seseorang didalam hatimu, maka ketika orang itu berubah begitu juga dengan perasaanmu, tapi jika kau meletakkan makanan diatas segala-galanya maka yakinlah bahwa yang akan menyakiti hatimu hanyalah ketika, kau mendapatkan porsi yang kurang dari biasanya atau toko  yang menjual makanannya tutup.”

Sekarang taehyung mengerti betapa pintarnya sungjae.



“Kau tau? Sebaiknya aku segera pulang sebelum terinfeksi oleh kejeniusanmu itu sungjae ya. Adios”

Taehyung beranjak dari ranjang yang didudukinya sedari tadi, keluar dari kamar sungjae.

“Yak! Teman macam apa yang melarikan diri ditengah pidato singkat sahabatnya sendiri”

“See you in school. Jangan lupa cuci bajuku teman”

Setelah selesai mengikat tali sepatunya, taehyung langsung berbalik dan melambai meninggalkan sungjae

“Kau melupakan sesuatu”


Taehyung kembali berbalik, seingatnya ia tak membawa apapun bersamanya tadi


“Muah”

Sungjae melemparkan sebuah kiss beserta tanda hati yang dibentuknya dari kedua jarinya pada taehyung

“Hoek”

Balas taehyung yang bergidik ngeri melihat kelakuan kawannya itu dan berhasil membuat sungjae tertawa

“Kau benar-benar berniat membunuhku eoh”

“Pastikan kau memimpikan aku malam ini nee”

“Dan akan aku pastikan itu adalah mimpi buruk dikejar simpanse”

“Yak!”


Taehyung langsung terbirit berlari meninggalkan sungjae yang sudah bersiap menggulungkan lengan bajunya. Malam ini ia akhirnya tau pentingnya memiliki teman idiot seperti sungjae. Setidaknya kebodohannya menyelamatkan hari taehyung yang hampir berujung buruk.






---






Pagi yang tak begitu layak disebut pagi, namun terlalu awal untuk disebut siang ini, Jung Taehyung tengah bersembunyi diantara semak dikebun belakang sekolah. Sambil mengawasi keadaan sekitar dan memastikan yoo songsaengnim tak melihatnya. Pagi ini ia sukses terlambat berangkat sekolah karena alarm yang entah mengapa juga ikut tertidur bersama dengan ponselnya yang mati karena lupa di charge. Ia tak mungkin menyalahkan eommanya yang sebenarnya sudah sempat membangunkannya namun karena ia kembali tidur sampai eomma tak menyadari bahwa anaknya itu masih belum berangkat ikut kelabakan membantunya bersiap ke sekolah dengan terburu-buru. Sebelum sempat bernapas lega tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundaknya, membuat jantunganya berdebar kencang. Apakah ini yang dinamakan cinta? Oh inikah cinta. *Haha gausah sambil nyanyi bacanya*
Dengan pelan tapi pasti taehyung menoleh ke belakang, memastikan tangan milik siapa itu dan…








“WAAAAAAAAAA!!!”











TBC










It might be a really rare moment dimana gue double update. okay karna membaca komenan yang ngatain lama banget update duh. pengen kesal tapi gimana yah, akika kan sibuk juga, dan sering ga mood. apalagi labil seperti remaja tanggung. dah ah. ciao!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar