HYUN!
Written
by Jaenimpark
Cast
: Kim Taehyung, Byun Baekhyun, Jung Daehyun
Support
Cast : Find It By Your Self
Genre
: Family, Comedy, Slice of Life, Friendship, Yaoi? Maybe.
Length
: Chapter
Rating
: PG-15
Notes
: This fanfiction belong to me. Kim Taehyung belong to Bighit. Byun Baekhyun
belong to SM. Jung Daehyun belong to TS. NO PLAGIARISM! DON’T LIKE? DON’T READ!
-
-
-
Jadi bagaimana jika Alien dari EXO Planet dan Alien
dari MATO Planet menikah dan memiliki anak? Bukankah kedengarannya menarik?
Apakah kehidupan mereka akan tentram sebagai sebuah keluarga alien? Entahlah.
Aku tak tau. Yang jelas mereka pasti masih bisa melanjutkan hidup. Yah meskipun
dengan ‘sedikit’ kekacauan.
-
-
5.36
pm
Kim Seokjin : neo eodi?
Kim Seokjin : bisa bertemu sebentar?
---
Hujan sore ini entah mengapa terasa lebih
menjemukan dari sore-sore sebelumnya. Apakah karena rasa lapar yang menghantui
atau karena diriku yang terjebak bersama manusia yang paling terakhir ingin
kulihat dimuka bumi ini. Setidaknya begitulah suara-suara penyesalan taehyung
yang hanya berkutat dipikirannya. Menyesali keputusannya untuk langsung
mengikuti perintah namja yang kini tengah duduk dikursi pengemudi tepat disampingnya.
Sebelum menyesali hal itu taehyung tau namja ini tak akan menerima jawaban
tidak untuk permintaannya, jadi ia putuskan untuk menghampirinya keluar duluan
sebelum namja itu mengetuk pintu rumahnya dan mulai menimbulkan spekulasi aneh
dari eomma dan appanya.
“Kau lapar?”
“Langsung saja ke intinya”
Taehyung yang terdengar tidak bersahabat
membuat seokjin menoleh padanya
“Apa aku melakukan kesalahan lagi?”
“Kau pikir saja sendiri”
Hening sesaat hanya diisi oleh suara
rintikan hujan.
“Aku minta maaf”
“Kau bahkan tak tau sudah berbuat apa lalu
semudah itu meminta maaf”
“Aku minta maaf tak bisa meluangkan waktu
untukmu”
“Ani, kau tak bersalah untuk itu”
Taehyung akhirnya balas menatap, sejenak
memperhatikan manik hitam namja dihadapannya itu
“Itu bukan salahmu untuk tidak memiliki
waktu untukku. Tapi kesalahannya ada pada hatimu yang sudah memindahkan
prioritasmu dari aku, ke hal yang dianggapnya jauh lebih penting”
Taehyung menunjuk tepat pada dada kiri
seokjin.
“Kita berpapasan mungkin untuk
dipersatukan, kita berselisih bukan berarti untuk berpisah, kau sebaiknya
merenungkan hal ini baik-baik sebelum kau membuat dirimu terjebak. Aku tak mau
menjadi sekedar perangkap bagimu. Sampai disini dulu untuk hari ini”
Taehyung membuka pintu dan keluar dari
sedan hitam tersebut namun sempat ditahan oleh seokjin.
“Biarkan aku mengantarmu”
Tangannya ditepis dengan pelan oleh
taehyung, membuatnya terpaksa melepaskan dan membiarkan taehyung karena ia tau
memaksanya hanya akan membuat taehyung mengamuk.
Kim Seokjin jelas tidak senang dengan
respon taehyung barusan, namun hatinya yang masih saja bimbang membuatnya lebih
kesal pada dirinya sendiri sore itu.
---
“Ye eomoni, taehyung sedang bersamaku”
“……”
“Arasseo eomoni”
“….”
“Ne”
Apapun yang telah terjadi pada taehyung
malam ini, sungjae yakin bukan bagian dari masalah keluarga. Lingkaran pergaulannya
yang sempit membuat sungjae tak perlu susah-susah berpikir sana-sini untuk
menebak dengan tepat siapa penyebab muramnya wajah sahabatnya itu. Selama 10
tahun pertemanan mereka, baru kali ini ia menyaksikan taehyung yang tiba-tiba
muncul didepan pintu rumahnya dalam kondisi basah kuyup tanpa kata-kata bahkan
tak menatapnya sampai saat ini. Setelah memastikan taehyung dalam keadaan
kering, mendapat minuman hangat dan memastikan pada eommanya bahwa ia baik-baik
saja, sungjae akhirnya bisa bernapas lega sekarang, terlepas dari rasa
penasarannya.
“Aku masih belum cukup umur untuk merasakan
sakitnya patah hati”
Sungjae akhirnya mengerti bagaimana yang
dimaksud tersambar petir karena perkataan. Taehyung yang berujar hanya menatap
kosong lantai kamar sungjae tanpa berkedip.
“Sekeras apapun aku berusaha mengalihkan
pikiranku tapi dia tetap muncul disana.”
Sungjae mencoba diam tanpa mengomentari
meskipun mulutnya sudah gatal untuk berbicara. Situasi taehyung saat ini jelas
tidak tepat untuk diajak bicara.
“Tau apa bocah sepertiku tentang masalah
hati”
“……..”
“Aku bahkan tak bisa membedakan arti suka
dan cinta”
“…….”
“…….”
“Kau sudah selesai?”
Sungjae akhirnya tidak tahan lagi.
Dan taehyung hanya menolehkan kepalanya
menatap sungjae yang tengah cengo tanpa menjawab pertanyaannya.
“Kau pasti lapar”
Taehyung mengangguk, dengan sungjae yang
membuat ekspresi datarnya
“Kau lebih suka membahas tentang laki-laki
brengsek itu atau tentang ayam?”
“Ayam”
“Jadi apa yang membuatmu bertengkar
dengannya kali ini”
Taehyung hanya mengerjapkan matanya
beberapa kali
“Baiklah, dia tidak menghubungimu dalam
waktu yang lama. Lalu kau merasa tak diinginkan. Kau merasa dia punya
kesenangan baru dan kemudian mengabaikanmu. Kau pikir ini karena teman barunya
di universitas.”
“Daebak”
Taehyung melongo takjub akan kemampuan
makhluk ini dalam membaca pikirannya
“Kau pikir apa gunanya aku berteman selama
10 tahun denganmu”
“Agar bisa meramalku?”
Sayangnya mereka sedang tidak dalam situasi
yang tepat untuk bercanda tapi bocah dihadapan sungjae ini malah melantur dan
membuat sungjae ingin menjitaknya.
“Seokjin atau ayam?”
“Ayam”
“Ayam atau Seokjin?”
“Ayam”
“Sekarang kau sudah bisa menetapkan hatimu
pada ayam”
Sekali lagi taehyung hanya membalas dengan
mengerjap, tak mengerti logika temannya itu
“Ketika kau meletakkan seseorang didalam
hatimu, maka ketika orang itu berubah begitu juga dengan perasaanmu, tapi jika
kau meletakkan makanan diatas segala-galanya maka yakinlah bahwa yang akan
menyakiti hatimu hanyalah ketika, kau mendapatkan porsi yang kurang dari
biasanya atau toko yang menjual
makanannya tutup.”
Sekarang taehyung mengerti betapa pintarnya
sungjae.
“Kau tau? Sebaiknya aku segera pulang
sebelum terinfeksi oleh kejeniusanmu itu sungjae ya. Adios”
Taehyung beranjak dari ranjang yang
didudukinya sedari tadi, keluar dari kamar sungjae.
“Yak! Teman macam apa yang melarikan diri
ditengah pidato singkat sahabatnya sendiri”
“See you in school. Jangan lupa cuci bajuku
teman”
Setelah selesai mengikat tali sepatunya,
taehyung langsung berbalik dan melambai meninggalkan sungjae
“Kau melupakan sesuatu”
Taehyung kembali berbalik, seingatnya ia
tak membawa apapun bersamanya tadi
“Muah”
Sungjae melemparkan sebuah kiss beserta
tanda hati yang dibentuknya dari kedua jarinya pada taehyung
“Hoek”
Balas taehyung yang bergidik ngeri melihat
kelakuan kawannya itu dan berhasil membuat sungjae tertawa
“Kau benar-benar berniat membunuhku eoh”
“Pastikan kau memimpikan aku malam ini nee”
“Dan akan aku pastikan itu adalah mimpi
buruk dikejar simpanse”
“Yak!”
Taehyung langsung terbirit berlari
meninggalkan sungjae yang sudah bersiap menggulungkan lengan bajunya. Malam ini
ia akhirnya tau pentingnya memiliki teman idiot seperti sungjae. Setidaknya kebodohannya
menyelamatkan hari taehyung yang hampir berujung buruk.
---
Pagi yang tak begitu layak disebut pagi,
namun terlalu awal untuk disebut siang ini, Jung Taehyung tengah bersembunyi
diantara semak dikebun belakang sekolah. Sambil mengawasi keadaan sekitar dan
memastikan yoo songsaengnim tak melihatnya. Pagi ini ia sukses terlambat
berangkat sekolah karena alarm yang entah mengapa juga ikut tertidur bersama
dengan ponselnya yang mati karena lupa di charge. Ia tak mungkin menyalahkan
eommanya yang sebenarnya sudah sempat membangunkannya namun karena ia kembali
tidur sampai eomma tak menyadari bahwa anaknya itu masih belum berangkat ikut
kelabakan membantunya bersiap ke sekolah dengan terburu-buru. Sebelum sempat
bernapas lega tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundaknya, membuat jantunganya
berdebar kencang. Apakah ini yang dinamakan cinta? Oh inikah cinta. *Haha
gausah sambil nyanyi bacanya*
Dengan pelan tapi pasti taehyung menoleh ke
belakang, memastikan tangan milik siapa itu dan…
“WAAAAAAAAAA!!!”
TBC
It might be a really rare moment dimana gue double update. okay karna membaca komenan yang ngatain lama banget update duh. pengen kesal tapi gimana yah, akika kan sibuk juga, dan sering ga mood. apalagi labil seperti remaja tanggung. dah ah. ciao!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar